Saat ini, jalan layang pasopati sudah masuk dalam daftar salah satu Landmark Kota Bandung. Mungkin di waktu yang akan datang posisinya akan menggeser Gedung Sate sebagai ikon Kota Bandung.
Disebut Jalan Layang/jembatan pasopati karena jempatan ini menghubungkan jalan Dr. Junjunan (Pasteur) dengan jalan Surapati (Suci). Ikon baru Kota Bandung ini membentang diatas Sungai Cikapundung dengan panjang 2,8 Km dan lebar sekitar 30 - 60 meter.
Salah satu keunikan dari jembatan ini, karena model jembatan yang menggunakan kawat-kawat baja yang digantungkan dari satu atau beberapa tiang utama. Konstruksi ini, selain memberikan nilai estetika, dianggap menjadi solusi untuk meminimalkan pembebasan lahan di pemukiman padat di bawah jembatan ini.
Posisi jembatan yang berada di daerah tinggi membuat kita bisa melihat Kota Bandung dengan range yang sangat luas dari atas jembatan ini. Keindahan jembatan ini menjadi lebih pada malam hari karena dihiasi dengan lampu yang meneranginya yang tentunya menambah keindahan arsitekturnya. Jambatan ini sering digunakan masyarakat Kota Bandung khususnya kawula muda Bandung untuk tempat nongkrong sembari melihat Kota Bandung dari atas jembatan ini.
Sisi Lain :
0 komentar:
Posting Komentar