Teruslah Bergerak

Ada suatu cerita yang membuat kita harus bangkit dan terus berusaha sampai akhir hingga tujuan tercapai.

Cerita ini sungguh memotivasi saya, karena itulah saya ingin share cerita ini.
"Dahulu, orang Jepang ingin sekali menikmati ikan segar dalam jumlah banyak. Namun, produksi ikan mereka terbatas. Mereka memutuskan untuk mendatangkan ikan dari negeri seberang. Sayangnya, untuk mendatangkan ikan dari negeri seberang, mereka harus menempuh jarak yang berbulan-bulan. Mereka harus memikirkan cara agar ikan itu bisa tetap dimakan.
Pertama, mereka harus menggunakan pengawet. Ikan bisa bertahan lama dan dapat dimakan. Tapi, rasa dan kualitas ikan tidak segar. Dilakukanlah cara kedua, yaitu membangun sebuah akuarium besar di dalam kapal. Ikan-ikan diletakkan ke dalam akuarium besar dan bisa sampai ke Jepang hidup. Tetapi, ternyata rasa dagingnya tetap tidak segar. Ikan-ikan ini tidak banyak bergerak di dalam akuarium.
Akhirnya orang Jepang memasukkan beberapa ikan hiu ke dalam akuarium bersama ikan yang lain. Karena ikan hiu predator ikan, jumlah ikan yang tiba di Jepang berkurang banyak. Tetapi, mereka merasa puas dan gembira sekali. Daging ikan terasa segar dan enak karena terus bergerak di dalam akuarium untuk menghindari hiu-hiu yang memburu."

Menghadapi sebuah tantangan itu bukan tentang bisa atau tidak bisa, melainkan bagaimana kita dapat terus bertahan dalam prosesnya hingga akhir.
Guru Einstein dulu memberitahu orang tuanya kalau Einstein tidak akan menjadi apa-apa di masa depan. Wright bersaudara dulu dianggap gila karena ingin terbang di langit seperti burung. Tapi mereka terus saja bergerak, menikmati proses, dan belajar dari setiap kesalahan dan kegagalan yang dialami.

Semangat. Terus Bergerak.
Keep Move On.

Read More

Ada Manfaat di Setiap Belajar

     Belajar itu bukan tentang bagaimana mendapat nilai terbagus, apalagi belajar dengan SKS yang besok paginya sudah ngga membekas di otak.
     Belajar juga bukan indikasi bahwa dia pintar, justru belajar itu mengindikasikan bahwa seseorang itu belum pintar. Namun dia seseorang yang haus akan ilmu, haus akan pengetahuan dan wawasan, dan keinginan sesorang untuk menjadi manusia yang lebih baik.
      Belajar bukan tentang dimana dan kapan. Apalagi tentang kampus atau pun sekolah. Belajar dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun. Entah dari pembelajaran akademik di sekolah atau pun pembelajaran di kehidupan. Entah dari dunia maya atau pun dari dunia nyata. Belajar, menuntut ilmu itu tanpa batas, dari manapun dapat kita akses asalkan yang dipelajari adalah ilmu dari Allah (ilmu yang baik dan dapat memberikan manfaat pada diri sendiri dan orang di sekitarnya).
     Belajar tak mengenal kapan, karena belajar tanpa mengenal batasan usia.

ُاُطلُبُ العِلمَ مِنَ المَهدِ اِلَى الَّهدِ

"Tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat" (Al-Hadits)

Karena Ilmu itu luas, mungkin apa yang kita pelajari hanya setetes air di seberang lautan yang tak tampak oleh mata. serta Ilmu itu tanpa batas karena ilmu itu milik Allah, siapapun bisa mendapatkannya.
     Belajar itu tentang bagaimana dari tidak tau menjadi tau, dari tidak bisa menjadi bisa dan bisa menebarkan manfaat dari ilmu itu kepada orang lain.
Yakinilah tak ada yang sia-sia dari mempelajari sebuah ilmu yang baik. Suatu saat pasti akan merasakan manfaat ilmu yang kau pelajari dari masa lampau untuk diri sendiri pun untuk orang lain, untuk orang sekelilingmu pun untuk anak-anakmu kelak (Harus mendidik diri untuk semangat belajar jika kau menginginkan anakmu giat belajar juga)
Yaaa benar mungkin sekarang belum merasakan manfaatnya, tapi suatu saat. Pasti.
     Gagal itu hanya ada ketika kamu berhenti mencoba. Gagal mengerti atau gagal paham itu ada ketika kamu berhenti mencoba mamahami sesuatu.

Terus bergerak!
Keep move on!
Semangat belajar!
Kalau semboyannya mas Budi Waluyo (mentor sekolah TOEFL dan penerima beasiswa S2 di manchester university dan beasiswa S3 di Amerika)
"Let's break the limits!"

Note :
Ini hanya sebuah tulisan untuk memotivasi diri saya sendiri. Sekian dan Terima kasih.

Read More

Larangan Pria Pakai Emas

Islam melarang kaum adam memakai emas bukan tanpa alasan. Bukan hanya berdasarkan hadits Rasulullah saw saja, ternyata ada alasan ilmiah mengapa Islam melarang pria memakai emas.

Jika mengacu pada hadits-hadits Nabi Muhammad saw bahwasanya dalam Islam lelaki diharamkan pakai emas sedangkan bagi perempuan tidak. Why?
Atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia. Jika seorang pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu tertentu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan adalah dalam darah dan urine akan mengandung atom Au (emas) dalam kadar yang melebihi batas (disebut migrasi emas). Jika terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka akan mengakibatkan penyakit Al-Zheimer. Suatu penyakit dimana penderitanya akan kehilangan semua kemampuan mental dan fisik, yang menyebabkan ia kembali seperti anak kecil. Alzheimer bukanlah penuaan normal, namun penuaan paksa.

Lalu, mengapa Islam membolehkan wanita mengenakan emas?
Karena wanita tidak akan menderita masalah ini karena setiap bulan partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi.

Penelitian tentang penyakit ini juga menyebutkan bahwa dalam tubuh wanita terdapat suatu lemak yang unik. Lemak yang berbeda yang tidak dimiliki laki-laki. Lemak ini akan mencegah unsur senyawa atom Au masuk ke dalam tubuh sehingga saat atom ini masuk, hanya mampu menembus kulit, dan tidak mampu menembus lemak yang menghalangi jalan menuju darah dan daging.

Penelitian lain menyebutkan bahwa zat emas dapat masuk ke dalam tubuh dan mengalir ke bersama darah, namun ini tidak berbahaya karena akan dibuang bersama darah haid/menstruasi. Inilah mengapa Nabi saw membolehkan wanita mengenakan perhiasan emas dan melarang bagi pria.

Alasan Islam melarang pria memakai emas telah disampaikan Nabi saw lebih dari 1400 tahun yang lalu padahal beliau tidak pernah secara khusus belajar ilmu fisika dan kimia seperti abad modern ini.

Shohih Bukhari wal Muslim meriwayatkan bahwa ketika Nabi melihat seorang lelaki memakai cincin emas di jarinya, maka beliau memintanya supaya mencopot cincinnya, kemudian melemparkannya ke tanah. (H.R Bukhari & Muslim).

I just share.
Semoga memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Sumber : majalah Nurul Hayat

Read More